Langsung ke konten utama

Fluktuasi Harga Telur Ayam Sepanjang Tahun 2025. Ini Faktor-Faktornya

      

       Telur ayam adalah salah satu bahan makanan yang hampir selalu ada di dapur rumah tangga Indonesia. Tetapi sepanjang tahun 2025, banyak orang mengeluh karena harga telur terus naik tapi jarang turun macam berat badan sehabis lebaran. Kenapa bisa begitu? Ayo kita bahas faktor yang mempengaruhi:

1. Produksi Ayam Tidak Selalu Stabil

Ayam petelur seperti mesin motor tua kadang kencang, kadang melemah. Cuaca yang berubah-rubah, kualitas pakan, penyakit, dan masa molting membuat produksi telur menurun.

2. Harga Pakan Naik terus tapi susah turun

Pakan adalah elemen biaya terbesar dalam peternakan. Jika harga jagung atau kedelai naik, peternak terpaksa menaikkan harga telur. Ibarat jjualan pempek, kalau harga ikan naik, mau enggak mau harga pempeknya naik juga, bisa sih enggak ikutan naik tapi ukuran pempeknya jadi semakin kecil hehehe...

3. Permintaan Konsumen Tidak Sama Setiap Hari

Menjelang Ramadan, liburan, musim pesta, atau ramai usaha kuliner, permintaan telur melonjak. Permintaan naik  stok tidak cukup mengakibatkan harga naik.

4. Distribusi Bisa Tersendat

Telur mudah pecah dan tidak tahan panas. Bila terjadi kemacetan, banjir, atau kenaikan harga BBM, pengiriman terganggu akibatnya stok di pasar berkurang lagi-lagi harga jadi naik.

5. Psikologi Pasar: Kabar Sedikit, Dampaknya Besar

Kadang hanya karena rumor, misalnya bulan depan telur akan langka, pedagang sudah menaikkan harga lebih dulu.

 6. Kebijakan Pemerintah Ikut Berpengaruh

Bansos sering membutuhkan telur dalam jumlah besar.

Saat pemerintah membeli telur secara masif untuk stok bantuan, permintaan melesat bikin harga naik.


7. Peran Tengkulak & Bandar: Pemain Besar di Balik Harga Telur

Inilah faktor yang sering terjadi tetapi jarang dibahas secara terbuka, Dalam rantai distribusi telur, ada pihak yang sangat berpengaruh, yaitu: tengkulak, bandar, agen besar dan pengepul telur dalam jumlah ton-tonan. Mereka membeli telur dari peternak dalam jumlah sangat besar, lalu mendistribusikannya ke berbagai daerah.

 Bagaimana bisa mereka memengaruhi harga? Karena mereka pegang stok utama

Jika mereka menahan barang (stok disimpan lebih lama), harga di pasar bisa naik. Seperti pedagang beras besar yang menahan beras beberapa hari untuk menaikkan harga. Jika mereka ingin cuci gudang mereka bisa menurunkan harga tiba-tiba, mereka sering menentukan harga awal yang kemudian diikuti pedagang kecil.

8. Peternak sering tidak punya banyak pilihan.

   Telur harus dijual cepat karena ini komoditas lyang tidak tidak tahan lama jadi peternak sering terpaksa menjual kepada tengkulak dengan harga yang sudah ditentukan pihak tersebut.

Peran mereka bukan selalu negatif, karena mereka juga membantu distribusi. Namun di beberapa daerah, mereka punya kekuatan besar untuk mengatur naik-turunnya harga.

 Memahami penyebabnya membantu konsumen, pedagang, dan peternak untuk lebih siap menghadapi perubahan harga di masa mendatang.


Lihat juga: 

Cara Menghasilkan Telur Ayam Omega 3

Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal Gratis

Pempek Ikan Gabus Paket 20 Ribuan

Products

Kembali ke Beranda