Langsung ke konten utama

Kapan Sertifikasi Halal Reguler (Berbayar) Diperlukan?

 

       Setelah banyak UMKM mendapatkan kemudahan sertifikasi halal gratis lewat program “self-declare / gratis” dari BPJPH, ternyata enggak semua bidang usaha memdapatkan fasilitas ini dan Anda mungkin bertanya: kapan sih sertifikasi halal berbayar atau reguler berlaku? Dan kriteria atau persyaratan apa saja bila sertifikasi halal tidak gratis? Yuk, kita kupas bersama.


 Latar Belakang: Gratis VS Berbayar

Untuk mendukung pelaku usaha mikro & kecil (UMK), BPJPH menyediakan jalur gratis / self-declare  bagi usaha yang memenuhi kriteria tertentu.
Namun bagi usaha menengah atau besar, atau produk yang sederhana tapi tidak memenuhi syarat self-declare, maka sertifikasi halal dilakukan melalui jalur reguler.

Artinya: tidak semua bisnis bisa otomatis mendapat sertifikat halal gratis. Jika usaha Anda di luar kriteria UMK/self-declare, maka Anda perlu mempersiapkan diri untuk jalur reguler alias berbayar.


Kriteria / Situasi yang Membuat Sertifikasi Halal Berbayar

Berikut kondisi atau kriteria yang biasanya membuat sertifikasi halal tidak bisa gratis, alias harus melalui jalur reguler:

  • Skala usaha menengah atau besar, bukan UMK (mikro/kecil). Untuk Langkah awal, skala usaha akan terlihat saat Anda mengajukan izin NIB (Nomor Induk Berusaha)
  • Jumlah outlet juga berpengaruh. Berapa jumlah outlet yang kamu punya saat ini?
  • Produk. Ada berapa produk yang toko Anda punya? Maksimal untuk sertifikasi halal gratis adalah 10 produk. Jika kamu punya 25 varian rasa roti di toko bakery Anda itu tidak bisa gratis.
  • Produk dianggap berisiko — misalnya memiliki bahan baku kompleks, bahan tambahan, atau proses produksi agak rumit.
  • Produksi dalam skala besar dan/atau memiliki lebih dari satu outlet atau pabrik — bukan produksi rumah tangga atau skala kecil.
  • Produk tidak memenuhi kategori “makanan/minuman sederhana dengan bahan baku jelas” — misalnya produk olahan kompleks, kosmetik, obat-obatan, produk dengan banyak bahan, atau produk dengan kemasan dan distribusi luas. (Regulasi umumnya membedakan produk sederhana & produk dengan tingkat kompleksitas tinggi.)


 Persyaratan Umum untuk Sertifikasi Halal Berbayar

Jika usaha Anda masuk ke kategori di atas, berikut persyaratan dan dokumen yang perlu Anda siapkan:

  • Data usaha lengkap — legalitas bisnis seperti NIB atau izin usaha.
  • Daftar lengkap produk + bahan baku + komposisi + proses produksi. Ini penting agar auditor bisa menilai risiko kehalalan.
  • Sistem jaminan produk halal (SJPH) — dokumentasi bahwa produksi mengikuti standar kehalalan secara konsisten.
  • Jika produknya bahan hewani: pastikan penyembelihan sesuai syariat, atau bahan baku berasal dari pemasok bersertifikat halal.
  • Jika produksi dan distribusi dilakukan di banyak lokasi, perlu memastikan proses di setiap tempat sesuai standar halal (pisah dari proses non-halal, kebersihan alat, bahan baku, dsb.).

 

Siapa yang Sebaiknya Pilih Sertifikasi Halal Berbayar?

Sertifikasi halal berbayar cocok untuk:

  • Usaha dengan skala menengah / besar
  • Produk dengan bahan baku kompleks, banyak komposisi, kemasan, distribusi luas
  • Perusahaan yang ingin distribusi ke supermarket, ekspor, atau pasar modern 
  • Pelaku usaha yang serius menjaga kualitas, konsistensi, dan reputasi jangka panjang

 

Sertifikasi halal bukan sekadar formalitas. Bagi bisnis besar, melewati jalur berbayar dengan mengikuti semua prosedur — legalitas, dokumentasi, sistem halal — bisa jadi layanan profesional dan nilai tambah untuk brand Anda.

Mau tanya lebih lanjut tentang sertifikasi halal jalur reguler: 

 Hubungi via WhatsApp


Lihat Juga:

Cara Mudah Mengajukan Sertifikasi Halal UMKM

Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal Untuk UMKM

Products

Kembali ke Beranda